KEARIFAN LOKAL DALAM TRADISI SAMBATAN: DIASPORA MASYARAKAT JAWA DI LAMPUNG TENGAH
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tradisi sambatan masyarakat Jawa yang
bermukim di daerah transmigrasi Lampung, khususnya wilayah Lampung Tengah. Riset
ini menjawab beberapa pertanyaan terkait tradisi Sambatan: apakah tradisi ini mudah
dijumpai di wilayah perkotaan Lampung yang memiliki keberagaman masyarakat
majemuk, baik agama, suku, dan tingkat sosialnya; apakah tradisi sambatan berdampak
positif dan negatif terhadap kehidupan sosial dan bermasyarakat di Lampung;
apakah tradisi sambatan mengandung nilai-nilai pendidikan karakter yang dapat
ditularkan kepada generasi muda; dan apakah tradisi sambatan berpotensi memudar
eksistensinya? Penelitian ini menggunakan studi literatur dan pengamatan langsung di
daerah permukiman Jawa di Lampung Tengah. Berdasarkan hasil penelitian diketahui
bahwa tradisi sambatan masih tetap terpelihara dan terjaga eksistensinya. Nilai
pendidikan karakter yang terkandung di dalam tradisi sambatan ini adalah tumbuhnya
sikap positif, seperti sikap tenggang rasa dan tepo-sliro; sikap jujur dan saling berbagi;
sikap ikhlas dan tanpa pamrih; sikap saling menghormati tanpa melihat status sosial
masyarakatnya; sikap saling membantu dan suka bekerja sama; sikap suka bergotong
royong; dan sikap selalu menjujung tinggi nilai-nilai kearifan lokal. Perlunya tradisi
sambatan yang memiliki nilai-nilai positif tersebut perlu dijadikan sebagai nilai-nilai
dalam pendidikan karakter pada pendidikan dasar hingga perguruan tinggi.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
In order to be accepted and published by Mlangun, the author(s) submitting the article manuscript should complete all the review stages. By submitting the manuscript, the author(s) agreed to the following terms:
- The copyright of received articles shall be assigned to Mlangun as the publisher of the journal. The intended copyright includes the right to publish articles in various forms (including reprints). Mlangun maintains the publishing rights to the published articles.
- Authors are permitted to disseminate published articles by sharing the link/DOI of the article at Mlangun. authors are allowed to use their articles for any legal purposes deemed necessary without written permission from Mlangun with an acknowledgment of initial publication to this journal.
- Users/public use of this website will be licensed to CC BY-NC-SA (Attribution & Non-Commercial-Share-Alike).
References
Anam, C. (2017). Tradisi Sambatan dan nyadran di Dusun Suruhan. Sabda: Jurnal Kajian Kebudayaan, 12 (1), 77--84.
Anggraini, M. S. A., & Sartono, E. K. E. (2019). Kelayakan pengembangan multimedia interaktif ramah anak untuk meningkatkan kemampuan
pemahaman konsep dan karakter cinta tanah air siswa kelas IV SD. Kwangsan: Jurnal Teknologi Pendidikan, 7(1), 57--77.
Bahasa, Pusat (2008). Persebaran BahasaBahasa di Provinsi Lampung.
Asriati, N. (2012). Mengembangkan karakter peserta didik berbasis kearifan lokal melalui pembelajaran di sekolah.
Jurnal Pendidikan Sosiologi dan Humaniora, 3(2).
Budianto, A., Mustofa, M. B., & Hasanah, U. (2021). Transmigrasi Lokal di Lampung: Varian Kebijakan Perpindahan Penduduk di Indonesia.
Al-Isnad: Journal of Islamic Civilization History and Humanities, 2(1), 1-11.
Budiono, L. E. (2017). Yang Terlupakan, Yang Berkarya: Tinjauan atas Peran Perempuan Jawa dalam Tradisi Rewangan untuk Memahami Ulang
Makna sebuah Karya. Indonesian Journal of Theology, 5(1), 68-98.
Candra, W., Fajrie, N., & Setiawan, D. (2020). Nasionalisme dalam Budaya Lokal: Nilai-Nilai Gotong Royong dalam Tradisi Sambatan Desa Dermolo, Jepara. Pendidikan Bela Negara, 43, 47.
Coleman, J. S., Muttaqien, I., Widowatie, D. S., & Purwandari, S. (2021). Konstitusi dan Bentuk Pelaku Kelompok: Seri Dasar-Dasar Teori
Sosial. Nusamedia.
Dahlan, M. H. (2014). Perpindahan penduduk dalam tiga masa: kolonisasi, kokuminggakari, dan transmigrasi di Provinsi Lampung (1905-1979).
Patanjala: Journal of Historical and Cultural Research, 6(3), 335--348.
Dewi, A. K., Imron, A., & Susanto, H. (2017). Masyarakat Kolonis Jawa Di Pringsewu Tahun 1925--1945. Universitas Lampung.
Dianggi, K., Anggriana, T. M., & Kadafi, A. (2022). Nilai Gotong Royong dalam Tradisi Sambatan pada Masyarakat Samin dan Implementasinya pada Layanan Bimbingan Kelompok. SEMINAR NASIONAL SOSIAL, SAINS, PENDIDIKAN, HUMANIORA (SENASSDRA),
Fadli, H. A. (2019). Upaya pelestarian tradisi Sambatan sebagai kearifan lokal (studi kasus di Desa Klino Kecamatan Sekar Kabupaten Bojonegoro).
Fernando, J., Marta, R. F., & Hidayati, R. K. (2020). Reaktualisasi mahasiswa diaspora Indonesia dalam menjaga identitas budaya bangsa di Benua Australia. Jurnal Kajian Komunikasi, 8(2), 194-206.
Firmansyah, A., & Bayuardi, G. Pengalaman Transmigrasi di Indonesia. Halim, F. M. Eksistensi Etnis Jawa asal Indonesia di Suriname-Amerika
Selatan. PCD STUDIES CENTER ANNUAL REVIEW, 51.
Handoyo, B., & Susilawati, N. (2021). Eksistensi Tradisi Sambatan dan Ingon pada Masyarakat Petani Jawa. Culture & Society: Journal Of
Anthropological Research, 3(1), 50-61.
Hidayah, Z. (2015). Ensiklopedi suku bangsa
Inggit, N. (2022). Tradisi Sambatan Pada Masyarakat Jawa di Era Modern (Studi di Desa Rejomulyo Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung
Selatan) UIN RADEN INTAN LAMPUNG].
Kartikasari, K. D. H., & SETYADI, Y. B. (2016). Implementasi Nilai-Nilai Persatuan Dan Kemanusiaan Dalam Tradisi Sambatan Di Desa Karangan
Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar (Studi Kasus di Desa Karangan Kecamatan Jumantono) Universitas Muhammadiyah
Surakarta].
Khoiriyah, F., Fahri, A., Bramantio, B., & Sumargono, S. (2019). Sejarah Toponimi Daerah Transmigrasi Provinsi Lampung Melalui Tuturan
Tradisi Lisan. Agastya: Jurnal Sejarah dan Pembelajarannya, 9(2), 221--240.
Kistanto, N. H. (2019). Sistem Sosialbudaya Masyarakat Pesisir Nelayan dan Bakul Ikan di Kampung Tambak Lorok, Kota Semarang. Sabda:
Jurnal Kajian Kebudayaan, 14(1), 67--81.
Levang, P. (2003). Ayo ke tanah sabrang: Transmigrasi di Indonesia. Kepustakaan Populer Gramedia.
Manay, H. (2016). Proyek demografi dalam Bayang-Bayang Disintegrasi Nasional: Studi tentang Transmigrasi di Gorontalo, 1950--1960. Jurnal
Sejarah Citra Lekha, 1(2), 93--106.
Maryani, S. (2013). Budaya “Sambatan” di Era Modernisasi (Study Kasus Di Desa Gumukrejo, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali). SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant, 3(2).
Melalatoa, M. J. (1995). Ensiklopedi suku bangsa di Indonesia Jilid LZ. Direktorat Jenderal Kebudayaan.
Miyanti, C. Y., Rini, H. S., & Luthfi, A. (2017). Konflik Dalam Relasi Sosial Masyarakat Jawa Dan Lampung Di
Wilayah Transmigrasi (Studi Kasus di Desa Bandar Agung Kecamatan Bandar Sribhawono Kabupaten Lampung Timur). Solidarity: Journal
of Education, Society and Culture, 6(2), 189--201.
Oktafiani, I., & Yogaswara, H. (2020). Transmigration program can be failed, but transmigrant stay life: Portraits of Transmigrant Families
in Sorong Regency, West Papua. Etnosia: Jurnal Etnografi Indonesia, 200--220.
Pahlevy, A. R., Dewi, N. K., & Alimah, S. (2022). Analysis of Teachers’ Perceptions on the Values of Local Wisdom in the Implementation
of Biology Learning. Journal of Innovative Science Education, 243-248.
Perdani, D. N. (2013). Budaya Islam Jawa di Suriname: Studi Etnologi Budaya Lokal dan Islam UIN Sunan Ampel Surabaya].
Prihatin, I. N. (2018). Praktik Sambatan Material dalam Membuat Rumah Perspektif Hukum Islam (Studi Kasus di Desa Brabasan Kecamatan
Tanjung Raya Kabupaten Mesuji) UIN Raden Intan Lampung].
Rahmat, A., Supriatna, N., & Kamsori, M. E. Dari Imigrasi Menuju Integrasi: Peranan Etnis Jawa dalam Politik di Suriname (1991-2015). FACTUM:
Jurnal Sejarah dan Pendidikan Sejarah, 7(1).
Ratnawati, S. R. (2020). Peace Building Berbasis Kearifan Lokal di Dusun Trenceng Desa Mrican Jenangan Ponorogo. Kodifikasia: Jurnal
Penelitian Islam, 14(2), 303--324.
Redaksi, T. (2008). Tesaurus Bahasa Indonesia. Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional.
Rostiyati, A. (2012). Sakai Sambaian: Sistem Gotong Royong Di Lampung Timur. Patanjala: Journal of Historical and Cultural Research, 4(1), 95--110.
Ruhana, A. S. (2016). Relasi MuslimBuddhis di Panggang, Gunung Kidul, DI Yogyakarta. Harmoni, 15(1), 23-37.
Rusmawati, R., Khasanah, I., & Mauliddian, K. (2021). The Implementation Of Tembang Macapat’s Values In The Samin Community’s Life. Lingua, 16(1).
Sartono, E. K. E. (2018). Values of Social Care Values through School Culture (Phenomenology Study at SD Tumbuh I Yogyakarta).
Siti, K., & Puspa, R. (2010). Pemertahanan Bahasa Jawa di Suriname.
Sudirman, A., Ramlan, M., Kridalaksana, H., & Fernandez, I. Y. (2005). Hubungan Kekerabatan Bahasa Melayu dan Bahasa Lampung. Humaniora, 17(1), 45--54.
Suparlan, P. (2014). Bhinneka Tunggal Ika: keanekaragaman sukubangsa atau kebudayaan? Antropologi Indonesia.
Sutejo, A. (2009). Petani padi tradisional Jawa sebagai sumber ide penciptaan karya seni patung.
Wijaya, H., & Helaluddin, H. (2018). Hakikat pendidikan karakter.
Wijaya, R. S. (2017). Bimbingan Kelompok Berbasis Budaya Buton (Falsafah Pobinci-Binciki Kuli) untuk Mengentaskan Perilaku Agresif Tawuran Siswa Kota Baubau. Prosiding Seminar Bimbingan dan Konseling.
Wijjaya, W. (2022). Tradisi Sambatan sebagai Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal dalam Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar. Bakaba: Jurnal Sejarah, Kebudayaan dan Pendidikan, 10(1), 1--8.
Yuliyani, R., Kurniawan, P. W., & Hendratama, O. (2022). Perkembangan Sosial dan Ekonomi Masyarakat Transmigrasi
Pada Tahun 1905--1945 di Desa Bagelen Kec. Gedong Tataan Kab. Pesawaran. Palapa: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah,
(1), 1--12.
Zalmansyah, A. (2019). Bahasa Lampung di Kalangan Anak Muda Lampung. Kelasa, 14(2), 145--156.