PERBANDINGAN BENTUK KEPEMIMPINAN DALAM SULALATUS SALATIN DAN HIKAYAT SULTAN MAHMUD AZNAWI
Main Article Content
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perbandingan bentuk kepemimpinan
dalam Sulalatus Salatin dan Hikayat Sultan Mahmud Aznawi berdasarkan sikap
seorang pemimpin dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai seorang
pemimpin. Rumusan masalah dalam penelitian ini ialah bagaimana perbandingan
bentuk kepemimpinan yang ditulis pengarang dalam Sulalatus Salatin dan Hikayat
Sultan Mahmud Aznawi. Untuk memecahkan rumusan masalah tersebut, penelitian
ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Metode ini menitikberatkan
pada segi ilmiah dan mendasarkan pada karakter yang terdapat di dalam data, dengan
pembacaan secara menyeluruh dari awal hingga akhir dan menunjukkan narasi yang
berkaitan dengan bentuk kepemimpinan. Hasil penelitian membuktikan, kepemimpinan
tokoh sultan dalam Sulalatus Salatin cukup berhasil, karena sultan memiliki sifat
bijaksana, adil, tegas dan berani.Sementara itu, bentuk kepemimpinan yang diterpakan
tokoh sultan dalam Hikayat Sultan Mahmud Aznawi dapat dikatakan gagal, sebab sultan
memiliki sifat yang lebih mengedepankan ego daripada rasionalitas dan kepentingan
rakyat. Melalui hasil penelitian itu dapat disimpulkan bentuk kepemimpinan dalam
Sulalatus Salatin berorientasi pada rakyat dan bentuk kepemimpinan dalam Hikayat
Sultan Mahmud Aznawi berorientasi pada diri sendiri.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
In order to be accepted and published by Mlangun, the author(s) submitting the article manuscript should complete all the review stages. By submitting the manuscript, the author(s) agreed to the following terms:
- The copyright of received articles shall be assigned to Mlangun as the publisher of the journal. The intended copyright includes the right to publish articles in various forms (including reprints). Mlangun maintains the publishing rights to the published articles.
- Authors are permitted to disseminate published articles by sharing the link/DOI of the article at Mlangun. authors are allowed to use their articles for any legal purposes deemed necessary without written permission from Mlangun with an acknowledgment of initial publication to this journal.
- Users/public use of this website will be licensed to CC BY-NC-SA (Attribution & Non-Commercial-Share-Alike).
References
Ahmad, A Samad. (1979). Sulalatus Salatin (Sejarah Melayu). Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka Kementerian Pelajaran Malaysia.
Ahmad, Noor Sulastry Yurni. (2017). “Menilai Semula Konsep Hegemoni Dalam Budaya Politik Melayu (Reconceptualizing The Concept Of
Hegemony In Malay Political Culture)”. Dalam Melayu: Jurnal Antarabangsa Dunia Melayu. 10 (2). 199-213. Kuala Lumpur. http://jurnal.dbp.my/index. php/Melayu/article/view/1648
Amrizal. (2020). Pemimpin dalam Persfektif Orang Melayu Bagian 1. MUI Kabupaten Bengkalis. https://
muibengkalis.or.id/web/detailberita/11/pemimpin-dalam-persfektif-orangmelayu-bagian-1
(Diakses pada 17 Juni 2022)
Anonim. (2019). Hikayat Sultan Mahmud Aznawi 19 Jh. Staatsbibliothek zu Berlin.http://resolver.staatsbibliothek-berlin.de/SBB00023A6100000000 (Diakses pada 20 November 2020)
Braginsky Vladimir I. (1994). “Erti Keindahan dan Keindahan Erti dalam Kesusasteraan Melayu Klasik”.
Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka.
Dwifajariyanto. (2014). Indonesia – Malaysia Abad Ke – 16 Dalam Sejarah Dua Bangsa (Tun Sri Lanang
Raja Samalanga). Indonesiana. http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbaceh/352/ (Diakses pada 3
Desember 2021)
Ibrahim, Siti Nor Harmiza dan Rahimah Hamdan. (2020). “Perbandingan Adab Pemerintah dalam Taj Us Salatin
(Mahkota Raja-Raja) dengan Hikayat Iskandar Zulkarnain”. Dalam Jurnal Kesidang. 5. 119-134. http://kuim.
edu.my/journal/index.php/JK/article/view/771
Ikram, Achadiati. (1997). Filologia Nusantara. Jakarta: Pustaka Jaya.
Isa, Nor Anita Binti Mat. (2018). “Konsep Takdir Dalam Teks Sulalatus Salatin Melalui Peranan Pengarang Istana”.
Dalam Jurnal Antarbangsa Persuratan Melayu (RUMPUN). 6. 135-170. Perak. http://rumpunjurnal.com/jurnal/index.
php/rumpun/article/view/42
Ismail Hussein. (1974). Sastera dan Masyarakat. Kuala Lumpur: Pustaka Zakry Abadi
Jamian, Muhd Norizam dan Radzi, Shaiful Bahri Md. (2015). “Kesusasteraan Melayu Tradisional Sebagai Wadah
Komunikasi Massa: Suatu Analisis”. Dalam Jurnal Komunikasi: Malaysian Journal of Communication. 31 (2). 183194.
Selangor.
Kepemimpinan. (2016). KBBI Daring. https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/kepemimpinan (Diakses pada 16 Juni
Malik, Abdul. (2013). Abdul Malik, “Perempuan Melayu yang Tak Pernah Layu”. UMRAH: Universitas Maritim Raja Ali
Haji. https://umrah.ac.id/archives/2729 (Diakses pada 16 Juni 2022)
Ratna, Nyoman Kutha. (2012). Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Sudibyo. (1999). “Bukan Dua Sisi Dari Sekeping Mata Uang: Pernaskahan dan Perteksan Dalam Tradisi Sastra Melayu
Klasik”. Dalam Humaniora. 11. 52-60. Yogyakarta.https://doi.org/10.22146/jh.662
Triyono, Adi. (2003). Langkah-Langkah Penyusunan Rancangan Penelitian Sastra dari Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Hanindita.
Zakaria, Norazimah, Mazarul Hasan Mohamad Hanapi dan Siti Faridah Leong Abdullah. (2021). “Akhlak Pemimpin
Berdasarkan Teks Sulalatus Salatin”. Dalam International Journal of Humanities, Philosophy and Language (IJHPL).4 (14). 16-27