KRITERIA TEKS TUJUH DIMENSI DE BEAUGRANDE DAN DRESSLER DAN KONTEKSTUAL SEJARAH DALAM HATI NURANI MELAWAN KEZALIMAN

Main Article Content

Rama Mulia Putra

Abstract

Peristiwa sejarah tidak lepas dari literatur yang mencatatnya. Berbagai bahasa yang


telah terekam untuk membuktikan peristiwa itu benar-benar terjadi telah banyak


diterbitkan dan diteliti substansinya. Media yang paling berpengaruh untuk pencatatan


tersebut ialah bahasa. Objek dalam penelitian ini ialah Hati Nurani Melawan Kezaliman


yang dibukukan oleh Mochtar Lubis pada tahun 1986 yang berisi surat-surat Bung


Hatta kepada Presiden Soekarno yang ditulis dalam kurun waktu tahun 1957—1965.


Penelitian ini memiliki rumusan masalah yang terdiri dari; 1) Bagaimana penjelasan


mengenai kriteria teks tujuh dimensi di dalam Hati Nurani Melawan Kezaliman?;


2) Apa saja konteks sejarah dalam Hati Nurani Melawan Kezaliman? Penelitian ini


memiliki tujuan sebagai berikut; 1) Mengetahui kriteria teks tujuh dimensi dalam Hati


Nurani Melawan Kezaliman; dan 2) Menjabarkan konteks sejarah dalam Hati Nurani


Melawan Kezaliman. Konteks wacana adalah unsur wacana yang bukan kata-kata yang


misalnya situasi, pembicara, pendengar, waktu, tempat, adegan, topik, peristiwa, bentuk


amanat, kode dan saluran. Metode yang digunakan untuk membedah objek penelitian


ini ialah metode analisis isi teks. Tahap-tahap yang dilalui pertama ialah penentuan


sampel. Tahap kedua ialah menentukan kriteria teks tujuh dimensi De Beaugrande dan


Dressler. Kriteria tersebut meliputi kohesi, koherensi, intensionalitas, akseptabilitas,


informativitas, situasionalitas, dan intertekstualitas.

Article Details

How to Cite
Mulia Putra, R. . (2023). KRITERIA TEKS TUJUH DIMENSI DE BEAUGRANDE DAN DRESSLER DAN KONTEKSTUAL SEJARAH DALAM HATI NURANI MELAWAN KEZALIMAN. Mlangun: Jurnal Ilmiah Kebahasaan Dan Kesastraan, 20(2), 137–146. Retrieved from https://jurnalmlangun.kemdikbud.go.id/ojs2022/index.php/mlangun/article/view/99
Section
Articles

References

Afita & Wirajaya. (2022). “Naskah Melayu

Klasik Ceritera Hasanudin Dalam

Tinjauan Histografi”, Mlangun Jurnal

Ilmiah Kebahasaan & Kesastraan, Vol.

, No. 1, hlm 83—94.

Badara, Aris. (2014). Analisis Wacana: Teori,

Metode, dan Penerapannya Pada Wacana

Media. Jakarta: Kencana Prenada Media

Grup.

Budiardjo, Miriam. (2008). Dasar-dasar Ilmu

Politik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama.

Daud, Safari. (2013). “Antara Biografi dan

Histografi,” Analisis, Vol. XIII, No. 1,

hlm. 243—270.

https://youtu.be/rZcC7t26BdA?feature=shared,

diakses 10 Mei 2023 pukul 10.22 WIB.

Lubis, Mochtar. (1988). Hati Nurani Melawan

Kezaliman. Jakarta: Pustaka Sinar

Harapan.

Muslich, Masnur. (2010). Garis-garis Besar

Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.

Bandung: PT Refika Aditama.

Seta, Basri. (2011). Pengantar Ilmu Politik.

Makassar: andllie Book Corner.

Tarigan, Henry Guntur. (2009). Pengajaran

Wacana. Bandung: Percetakan Angkasa.

Titscher, dkk. (2000). Metode Analisis Teks

dan Wacana. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Wodak, Ruth. (1989). Language, Power and

Indeology. Amsterdam: Benjamins.